Tuesday, January 30, 2007

Bab Pembuka yang Oke ~ part 2

Uhum, satu lagi info bermanfaat...

Taken from "Pulau Penulis Indosiar"

lil_yaaa said...
g penah nemuin novel ato cerita yg diawali dengan keadaan alam. mnrt kalian gmn? misal nih : pagi ini matahari bersinar cerah dsb dsb.

Ino said...
Saran Ino sih--dan biar nggak dicela penulis bukyu ituw, he he he he--hindari kalimat awal 'matahari bersinar'. Kamu kan bisa mendeskripsikan suasana dengan cara lain.

Langit terlihat sangat gelap ketika pemakaman Wulan, tunanganku usai. Beberapa kerabat mulai membuka payungnya masing-masing.

Aku menebarkan pandangan pada wajah mereka satu persatu. Orang bilang, upacara kematian adalah sebuah ajang pertemuan, di mana semua orang berkumpul dan mengenang seseorang yang pegi meninggalkan kita. (Cinta Pertama)

bisa kan diubah jadi begini:

Hitam adalah warna kematian.

Di hari pemakaman Wulan, tunanganku, menda.dak dunia menjadi redup dan sewarna. Payung hitam. Pakaian hitam. Peti mati bercat hitam. Aku lalu berpikir, jangan-jangan semua mengenakan warna hitam supaya terlihat ikut bersimpati--padahal tidak. Di balik penampilan serba hitam para pelayat, tidak ada yang bisa menyaingi kesedihan orangtua Wulan. Beberapa malah berbisik-bisik, jelas sekali tidak sedang membahas kematian Wulan.

Ternyata benar. Aku pernah mendengar orang bilang, upacara kematian adalah ajang pertemuan--malah, ironisnya, pertemuan seluruh anggota keluarga.

Aku menengadah saat mendengar gemuruh serak di langit. Paling tidak, langit tidak munafik, dia benar-benar memperlihatkan kesedihannya hari ini. Sebentar lagi bakal hujan, mencurahkan jutaan tetes air ke bumi. Seperti air mata orangtua yang menangisi kepergian Wulan.

Wulan... tunanganku. Meskipun sebagian dari diriku berusaha mengikhlaskan kepergiannya, aku tak bisa menyangkal, ada bagian dari diriku yang tidak menerima takdir kejam yang diturunkan Tuhan atas kami.... dst

No comments: