Tuesday, January 16, 2007

Hecate

CHAPTER 02
= part 01 =

“Ayo Sam, kita keluar!” seru Polly riang. Dengan sedikit memaksa, cewek itu menarik-narik ujung baju Sam.
Sam menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Cowok itu pasrah mengikuti semua kemauan Polly walau sebenarnya dia masih setengah mengantuk. Apa boleh buat, sejak tadi Polly sudah ribut mengajak dia keluar rumah. Saat Sam mandi pun, cewek itu terus berbicara di depan pintu, menyuruhnya supaya cepat-cepat. Entah apa yang menarik di luar sana untuk dilihat. Pemandangannya kan sama dengan yang di bumi?!
“Pokoknya, hari ini Polly akan jadi tour-guide! Polly bakal ajak kamu keliling-keliling. Dijamin asyik deh!” ujar cewek berambut pink itu.
Sam hanya menghela napas, seperti biasa. “Iya deh, sesuka lo aja. Emang apa yang menarik sih! Kata lo, dunia ini sama persis kayak di bumi?” kata Sam setelah selesai mengikat tali sepatunya.
Polly tersenyum-senyum sendiri. “Sama sih, tapi beda! Makanya, kamu harus liat sendiri. Yuk, kita jalan!” Polly menggandeng tangan Sam dan menariknya keluar. Sam pun terpaksa mengikuti.
Begitu Polly membuka pintu – dalam hitungan kurang dari 1 detik – Sam langsung terpana. Matanya melotot dan terlihat bulat sempurna. Mulutnya menganga lebar seakan-akan mau menelan sesuatu bulat-bulat.
“Sam? Kenapa kamu?” tanya Polly heran.
Yang ditanya tidak menjawab. Ia masih saja berada di bawah alam ‘tidak sadar’-nya. Dan di alam itu, kedua sosok Sam sedang bertengkar – mempermasalahkan soal apakah yang dilihatnya ini nyata atau sekedar mimpi belaka.
Di depan pemuda itu kini, terlihat sebuah pemandangan yang tidak asing di matanya. Pemandangan yang hampir setiap hari dilihatnya berulang kali. Namun, benar kata Polly. Sekalipun pemandangan itu sama, dunia ini sama sekali berbeda! Yang benar saja, masa ada naga melayang-layang di atas awan, manusia berwajah kucing bawa-bawa kantong belanjaan, dan bahkan ada unicorn segala!
Melihat reaksi Sam yang seperti itu, Polly refleks tertawa. Tak lama kemudian, setelah tawanya mereda, ia menjelaskan segalanya. “Kaget ya? Naga yang kamu lihat di atas sana adalah pesawat terbang versi Asgard. Gunanya untuk transportasi udara. Lalu... Unicorn itu, di dunia kamu adalah kuda. Di sini, unicorn merupakan transportasi darat yang paling umum. Nah, kalau manusia-manusia itu... Ya, sama kan kayak dunia kamu. Di Asgard juga ada banyak suku. Contohnya manusia kucing yang disebut hoffix, kurcaci alias dwarf, raksasa yang kita namai hugo, dan yang paling banyak, orang normal kayak Polly ini, hehehe!”
Sam masih tidak bereaksi meskipun ia sudah bisa sedikit mendengar penjelasan dari Polly tadi.
Polly cemberut. “Hei, Sam. Kamu dengerin nggak sih? Kenapa diem aja?!”
Sam mengerjapkan matanya. Ia menarik napasnya dalam-dalam, seraya mengatakan pada dirinya sendiri agar tetap bersikap cool. “Oke, gue udah merasa lebih tenang sekarang. Gue cuma... sedikit shock.”
Polly melirik Sam dengan tatapan jahil. “Sedikit? Tapi menurut Polly, kamu shock banget tuh!” katanya sambil terkekeh geli.
Wajah Sam langsung memerah. “E, enak aja! Nggak tau! Gue cuma agak kaget dengan perubahan lingkungan!” balasnya ketus.
Senyum Polly mengembang. “Ya udah. Kalau kamu udah tenang. Kita jalan-jalan lagi yuk! Masih banyak kejutan lho di depan sana!”
Sam terbelalak. “Masih ada lagi yang lain???”

No comments: